Pelatihan survei GPR dengan frekuensi antena 25/40 MHz

Bertempat di Laboratorium Geofisika STMKG, Jumat, 28 Oktober 2022, dilaksanakan pelatihan (training) peralatan Ground Penetrating Radar (GPR). Peralatan GPR ini merupakan fasilitas peralatan metode geofisika terbaru di STMKG, menyusul peralatan-peralatan baru yang sebelumnya sudah tiba duluan.

Metode GPR merupakan metode geofisika yang mentransmisikan sinyal gelombang elektromagnetik ke bawah permukaan, dan merekam refleksi gelombang, untuk pencitraan struktur bawah permukaan yang dangkal. Resolusi pengukuran GPR untuk mempelajari kondisi bawah permukaan yang dangkal dikenal lebih baik dari metode geofisika lainnya.

Kedalaman penetrasi dan resolusi vertikal-nya bergantung pada frekuensi antena dengan asumsi bahwa instrumen GPR mentransmisikan daya yang sama. Kedalaman penetrasi-nya berbanding terbalik dengan frekuensi. Sebagai contoh. antena 50 MHz dapat memetakan hingga kedalaman 10 m tergantung pada kondisi geologis di tempat survei. Resolusi vertikal profil bawah permukaan menggunakan gelombang refleksi mengikuti kriteria 1/4 panjang gelombang. Sinyal melemah saat merambat melalui bawah permukaan yang lebih dalam.

Pengukuran GPR cocok untuk investigasi geologi dangkal dari sesar aktif dan telah banyak digunakan untuk menganalisis aktivitas sesar, atau struktur bawah permukaan lainnya yang dangkal.

Peralatan GPR milik STMKG memiliki frekuensi antena 25 MHz, 40 MHz, dan 100 MHz, yang masing-masing efektif dalam memetakan bawah permukaan hingga kedalaman 40, 30, dan 10 meter dengan resolusi tinggi, dan tergantung pada kondisi geologi di lokasi survei. *** (DS)

Pelatihan GPR di laboratorium geofisika STMKG
GPR dengan frekuensi antena 100 MHz

Leave a Comment